Situs Islam, Dakwah, & Jihad (1): Internet itu Alat, Bukan Musuh,
Detik.com, 28 September 2001

detikcom - Jakarta,Internet adalah sebuah dunia yang tidak mengenal batas, juga tanpa atau belum ada hukum. Etika yang dikenal pun ethical zero alias tiada etika. Kebajikan dan kebatilan berjalan secara beriringan di dunia maya. Situs-situs keagamaan bertebaran, berdampingan dengan mal-mal pornografi yang lebih tua dan lebih besar. Untuk berpindah medium ibadah ke maksiat, cukup dengan sebuah sentuhan. Klik.

Jadi, persoalannya sekarang, mau diapakan perkembangan teknologi informasi yang dahsyat ini, dirangkul atau dijauhi karena dianggap sebagai musuh?  

Inilah dilema yang dihadapi oleh negara-negara dunia ketiga, khususnya negara-negara Islam. Sebagian ada yang memilih untuk memusuhinya. Menjauhkan atau meminggirkannya dengan kerangkeng sensor, atau melarangnya sama sekali. Inilah yang dilakukan negara-negara Arab, seperti Arab Saudi, Libia, Irak, Suriah dan Yordania, membatasi akses internet dengan dalih rakyat perlu dilindungi dari pornografi dan pengaruh-pengaruh berbahaya lain.

Situs Islam, Dakwah, & Jihad (4): Di Cyberspace pun Bisa Bertemu Tuhan,
Detik.com, 28 September 2001

detikcom - Jakarta,Menemukan kepuasan spiritual dan menemukan agama melalui internet, kenapa tidak? Bukankah Tuhan ada di mana-mana, dan bisa dijumpai kapan saja. Itulah pandangan Ahmad Najib Burhani, seorang pengamat Islam yang akrab dengan teknologi internet, tentang kemungkinan seseorang mencapai tingkat spiritualitas yang tinggi dengan mencari dan mempelajari secara tekun ilmu- agama di internet.

Apakah internet akan menjadi media yang bermanfaat bagi spiritual seseorang, atau bahkan merusaknya, tergantung bagaimana orang menggunakannya. Sebab internet, kata Ahmad, suatu medium netral dan tidak mempunyai nilai-nilai sendiri. Jadi, terhadap terhadap perkembangan teknologi ini, isunya adalah bagaimana memanfaatkannya, atau "how can we utilize it".